Objek Wisata Tak Dibangun

Objek Wisata Tak Dibangun

\"Ari,

CURUP, BE - Meskipun sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang memberikan pemasukan PAD bagi Pemkab Rejang Lebong. Namun pada tahun 2015 ini sektor pariwisata tidak akan disentuh pembangunan. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Rejang Lebong, Drs H Rusli, MM. Tidak disentuhnya pembangunan pada sejumlah objek wisata karena anggaran yang mereka ajukan pada APBD tahun 2015 dicoret DPRD Rejang Lebong. \"Untuk renovasi dan perbaikan objek wisata, pada tahun 2015 ini kita mengusulkan sebesar Rp 4 miliar, namun tidak diakomodir oleh dewan. Dana yang disetujui hanya dana rutin kegiatan kita di dinas,\" aku Rusli. Menurut Rusli bila dana tersebut di setujui beberapa waktu lalu, penggunaan terbesarnya akan digunakan untuk memperbaiki dan merenovasi gedung dan cotage Badan Diklat Pemkab Rejang Lebong dikawasan Danau Mas Harun Bastari (DMHB). Dimana untuk memperbaiki kawasan tersebut pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 3 miliar. Sedangkan sisanya akan digunakann untuk memperbaiki pasilitas wisata lainnya seperti Suban Air Panas dan DMHB. Namun menurut Rusli, pihaknya menyadari karena keterbatasan dana yang dimiliki Rejang Lebong, sehingga yang disetujui adalah yang menjadi skala prioritas terlebih dahulu. Menurut Rusli meskipun dengan dana yang minim, pihaknyaakan terus berusaha semaksimal mungkin mempertahankan potensi wisata yang dimiliki oleh Rejang Lebong saat ini. \"Kita berharap ada penambahan dana pada APBD Perubahan nanti. karena dengan adanya perbaikan sarana dan prasana penunjang pariwisata tentunya akan memberikan nila lebih dan pemasukan yang lebih untuk PAD dari sektor pariwisata,\" harap Rusli. Selain ada kucuran dana dari pemerintah daerah melalui APBD Perubahan nanti. Pihaknya juga berusaha untuk mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat. Terkait dengan potensi wisata yang ada di Rejang Lebong, Menurut Rusli Suban dan DMHB yang masih menjadi andalan. Meskipun ia mengakui disetiap kecamatan yang memiliki potensi wisata, namun yang menjadi kendala adalah objek wisata tersebut berada ditanah milik masyarakat sehingga pihaknya sedang mencari jalan agar bisa memberikan kontribusi bagi daerah seperti bekerja sama membangun fasilitas wisata. Itupun bisa dilakukan bila mendapat kucuran dana baik dari Pemkab Rejang Lebong maupun pemerintah pusat. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: